-
Maria Adityasari
Communications Manager
Yayasan Konservasi Alam Nusantara
Email: maria.adityasari@ykan.or.id

Olahraga, berkebun, sambil menggalang dana untuk masa depan Bumi. Setiap aktivitas dan langkah kecil, selama dilakukan secara kolaboratif, mampu menjadikan Bumi rumah yang terus nyaman dihuni. Hal inilah yang digaungkan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) melalui kegiatan Misi Lestari, yang secara resmi dicanangkan pada Jumat, 28 Mei 2021, melalui acara daring dalam tema “Dialog Konservasi: Mangrove untuk Masa Depan”.
“Sebenarnya, tidak jauh dari rumah saya di Surabaya justru ada kawasan mangrove. Tetapi ini malah terlewatkan. Justru perjalanan saya saat mendatangi taman-taman nasional di Kalimantan sekitar 10 tahun lalu, yang membuat saya berkenalan dengan konservasi mangrove dan kemudian memahami fungsi mangrove. Saya pun sempat mengira, bakau sama dengan mangrove padahal ternyata berbeda,”ujar Ramon Y. Tungka, yang menjadi salah satu pembicara dalam diskusi daring ini.
Misi Lestari merupakan kegiatan kolaboratif dalam upaya melestarikan bumi, dengan mengajak seluruh komponen masyarakat untuk peduli pada alam melalui aktivitas keseharian yang edukatif. Pada tahun perdana ini, Misi Lestari mengusung tema pelestarian mangrove di Indonesia. Hadir pula sebagai pembicara, CEO Ayobantu Agnes Yuliavitriani dan Development & Marketing Director YKAN Ratih Loekito, dengan moderator Vania Herlambang, Putri Indonesia Lingkungan 2018 yang juga Nature Ambassador YKAN.
Sebagai mitra kampanye Misi Lestari, Virthuatlhon, bersama dengan Ayobantu, platform layanan penggalangan dana secara daring (online social crowdfunding), turut berperan dalam pelestarian mangrove ini. “Isu lingkungan, sayangnya, tidak termasuk populer dibandingkan isu sosial atau kesehatan. Mungkin, hal ini disebabkan karena dampaknya tidak langsung dirasakan. Padahal, beraksi untuk lingkungan itu kita lakukan hari ini untuk generasi mendatang,” jelas Agnes.
Lantas, mengapa mangrove? Dalam penjelasannya, Ratih menuturkan bahwa mangrove merupakan benteng pertahanan bagi kawasan pesisir untuk melindungi dari gelombang badai, tsunami, dan kenaikan permukaan laut. Eksosistem hutan mangrove pun begitu kompleks dan kaya keanekaragaman hayati, yakni menjadi habitat berbagai jenis burung, mamalia, ikan, dan invertebrata.
Mangrove di Indonesia
Ekosistem mangrove mampu menyimpan karbon 3-5 kali lebih besar daripada hutan tropis pada luasan yang sama, sehingga berperan strategis dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Berdasarkan perhitungan solusi iklim alami, perlindungan dan restorasi mangrove dapat berkontribusi sebanyak 6% dari pengurangan emisi yang ditargetkan dalam Nationally Determined Contribution Indonesia.
Dengan luas 3,3 juta hektare, hutan mangrove Indonesia menyimpan 3,14 miliar ton karbon atau setara dengan sepertiga stok karbon mangrove dunia. Luas tutupan mangrove Indonesia ini merupakan yang terbesar di dunia. Meski demikian, degradasi dan deforestasi mangrove tetap terjadi bahkan pernah mencapai 50.000 hektare per tahun pada periode tahun 1980-an. Hingga saat ini diperkirakan lebih dari 600 ribu hektare mangrove Indonesia dalam keadaan rusak dan perlu dipulihkan agar berfungsi kembali sebagai sistem pendukung kehidupan.
Kerusakan mangrove terjadi secara merata di seluruh Indonesia. Sebagai gambaran, Jakarta—sang ibukota yang sekaligus berada di kawasan pesisir—pun menghadapi ancaman degradasi dan deforestasi hutan mangrove. Kawasan Suaka Margasatwa (SM) Muara Angke merupakan salah satu hutan mangrove terakhir di Jakarta yang kini menjadi salah satu kawasan percontohan untuk upaya restorasi ekosistem mangrove di Indonesia. Dengan total luas SM Muara Angke 25 hektare, tutupan mangrove yang ada adalah 12 hektare.
Mengingat vitalnya peranan mangrove secara ekologis, sosial, dan ekonomi, keterlibatan aktif dari seluruh komponen masyarakat amat diperlukan. “Bukan hanya pemerintah, LSM, atau lembaga tertentu untuk melestarikan mangrove. Yang perlu kita lakukan adalah pahami esensi mangrove, beraksi dari rumah dengan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, dan jika merasa hidup jauh dari mangrove, kita bisa berkontribusi lewat program donasi yang saat ini banyak dilakukan. Dengan begitu, kita bisa initiate project baru untuk pelestarian mangrove,” tegas Ramon.
Bergabung dalam Misi Lestari
Misi Lestari menjadi salah satu upaya menjangkau seluruh lapisan masyarakat, yang dilaksanakan secarahybrid, lewat aktivitas daring dan luring yang mengusung konsep 4E. Yaitu Educate: meningkatkan pengetahuan mengenai konservasi alam, terutama terhadap mangrove Environment: menyelenggarakan kampanye untuk melestarikan bumi Entertain: melakukan aktivitas menyenangkan secara virtual sembari mendekatkan diri ke alam; dan Engage: melakukan kegiatan kolaboratif yang akan dilakukan dalam grup dan individu.
Dengan membayar biaya registrasi sebesar Rp 149.000,00, peserta dapat mendaftarkan diri mengikuti virtual run/walk dengan pilihan jarak minimal 5 kilometer sampai dengan 25 kilometer. Ada dua kategori peserta untuk dipilih, yakni unit keluarga, yang terdiri atas 1 orang dewasa dan 1 anak, atau kategori individual. Syaratnya, peserta dewasa berumur 21 – 70 tahun dan peserta anak berumur 5 – 15 tahun.
Peserta yang berhasil menyelesaikan seluruh fase dengan baik berkesempatan mengikuti perayaan puncak pada 31 Juli 2021 bersama keluarga influencer yang mendukung Misi Lestari di SM Muara Angke. Kegiatan dalam jumlah terbatas dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan ini sekaligus mengajak peserta terpilih berkeliling kawasan SM Muara Angke dan mengetahui lebih jauh tentang mangrove dan peranannya bagi kehidupan.
Peserta yang tidak mendaftarkan diri untuk kegiatan virtual run/walk pun tetap dapat berkontribusi melalui Misi Lestari dengan membuka akun di Ayobantu (https://www.ayobantu.com/campaign/misilestari).
Registrasi berlangsung selama 24 Mei–10 Juli 2021, dengan periode aktivitas misi selama 21 Juni–18 Juli 2021. Pengumuman pemenang dilakukan pada tanggal 26 Juli. Segera registrasi melalui aplikasi Virtuathlon yang dapat diunduh di Playstore atau Appstore. Bisa juga dengan menyambangi booth YKAN di Grand Indonesia selama 7-20 Juni 2021 dan dapatkan tumbler bagi para pendaftar. Untuk informasi lebih lanjut mengenai cara pendaftaran Misi Lestari, bisa disimak di situs resmi www.ykan.or.id.
Saatnya melakukan aksi nyata menyayangi Bumi dan berkontribusi langsung dalam menjaga kelestarian masa depan bersama. Bumi, rumah kita, tanggung jawab kita bersama.
Tentang YKAN
Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) adalah organisasi nirlaba berbasis ilmiah yang hadir di Indonesia sejak 2014. Memiliki misi melindungi wilayah daratan dan perairan sebagai sistem penyangga kehidupan, kami memberikan solusi inovatif demi mewujudkan keselarasan alam dan manusia melalui tata kelola sumber daya alam yang efektif, mengedepankan pendekatan nonkonfrontatif, serta membangun jaringan kemitraan dengan seluruh pihak kepentingan untuk Indonesia yang lestari. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi ykan.or.id.