Siaran Pers

Pemerintah Kabupaten Wakatobi Kenalkan Pelestarian Mangrove Sejak Dini Lewat Buku “Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove Wakatobi”

Sosialisasi Buku
Sosialisasi Buku Wakatobi Stakeholder Engagement Coordinator YKAN La Ode Arifudin menyerahkan buku “Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove Wakatobi” kepada Bupati Wakatobi Haliana sebelum dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan uji coba di sejumlah SD dan SMP di Kabupaten Wakatobi. © Pemkab Wakatobi

Kontak Media

  • Sally Kailola
    Head of Communications Division
    Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN)
    Email: skailola@ykan.or.id

Untuk mengenalkan upaya menjaga lingkungan sejak dini, terutama mangrove, selama bulan Februari 2022, Pemerintah Kabupaten Wakatobi bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Balai Taman Nasional Wakatobi menggelar sosialisasi dan uji coba buku “Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove Wakatobi” di sejumlah SD dan SMP di Kabupaten Wakatobi.

Bupati Wakatobi Haliana membaca buku “Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove Wakatobi” di ruang kerjanya.
Buku Penjaga Mangrove Bupati Wakatobi Haliana membaca buku “Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove Wakatobi” di ruang kerjanya. © La Ode Arifudin/YKAN

Buku yang untuk pertama kalinya dipublikasikan ini mengupas salah satu kekayaan alam Kabupaten Wakatobi yang harus dilestarikan, yaitu mangrove. Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem terpenting pada kawasan pesisir. Kawasan hutan mangrove Kabupaten Wakatobi tersebar di lima pulau, yakni Pulau Wangi-wangi, Pulau Kapota, Pulau Kaledupa, Pulau Tomia, dan Pulau Binongko dengan total luas 1.914,87 hektare (Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Wakatobi, 2017).

Siswa SDN Teewali, Kecamatan Kaledupa Selatan, Kabupaten Wakatobi melakukan pengamatan lapangan dengan panduan buku “Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove Wakatobi.”
Belajar Bersama Siswa SDN Teewali, Kecamatan Kaledupa Selatan, Kabupaten Wakatobi melakukan pengamatan lapangan dengan panduan buku “Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove Wakatobi.” © La Ode Arifudin/YKAN
Pendidikan Lingkungan Hidup
Pendidikan Lingkungan Hidup Siswa SDN Teewali, Kecamatan Kaledupa Selatan, Kabupaten Wakatobi membaca buku “Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove Wakatobi.” © La Ode Arifudin/YKAN
Belajar di Alam
Belajar di Alam Siswa SDN Waitii, Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi melakukan pengamatan lapangan dengan panduan buku “Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove Wakatobi.” © La Ode Arifudin/YKAN

“Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada YKAN yang telah bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Wakatobi dan Dinas Pendidikan Kabupaten Wakatobi untuk menyusun buku ini dan menjadi sumbangsih bagi dunia pendidikan di Kabupaten Wakatobi. Besar harapan kami semoga isi dan pesan yang terkandung dalam buku ini, selain dapat menambah khazanah tentang ilmu pengetahuan, juga dapat memberikan pesan pelestarian sumber daya alam khususnya mangrove yang ada di wilayah Kabupaten Wakatobi,” jelas Bupati Wakatobi Haliana dalam kata pengantar buku tersebut.

YKAN bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Wakatobi dan Dinas Pendidikan Kabupaten Wakatobi dalam penyusunan buku “Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove Wakatobi” yang mngupas kekayaan mangrove di Kabupaten Wakatobi.
Peluncuran Buku YKAN bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Wakatobi dan Dinas Pendidikan Kabupaten Wakatobi dalam penyusunan buku “Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove Wakatobi” yang mngupas kekayaan mangrove di Kabupaten Wakatobi. © YKAN

“Buku ini sangat bagus, karena mengajak siswa mengenal potensi sumber daya alam yang ada di sekitarnya, sekaligus upaya menjaganya agar tetap lestari. Materinya juga sangat mudah dipahami dan dipraktikkan oleh para siswa,” terang Jasmina, guru SDN Teewali, Kecamatan Kaledupa Selatan, Kabupaten Wakatobi.

Dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, siswa dapat menganalisa berbagai tantangan yang ada, serta memahami cara mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Wakatobi Stakeholder Engagement Coordinator YKAN La Ode Arifudin menyerahkan buku “Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove Wakatobi” kepada Bupati Wakatobi Haliana sebelum dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan uji coba di sejumlah SD dan SMP di Kabupaten Wakatobi.
Sosialisasi Buku Wakatobi Stakeholder Engagement Coordinator YKAN La Ode Arifudin menyerahkan buku “Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove Wakatobi” kepada Bupati Wakatobi Haliana sebelum dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan uji coba di sejumlah SD dan SMP di Kabupaten Wakatobi. © Pemkab Wakatobi

“Di wilayah pesisir, masyarakat sangat bergantung pada jasa lingkungan yang disediakan oleh ekosistem mangrove. Jika dikelola secara efektif dan berkelanjutan, mangrove dapat menjadi sumber penghidupan, serta berkontribusi pada ketahanan pangan dan sosial. Pada kondisi ini, mengenalkan upaya untuk melestarikan mangrove kepada anak-anak lewat kegiatan pendidikan lingkungan hidup menjadi amat penting,” pungkas Direktur Program Kelautan YKAN Muhammad Ilman.

Tentang YKAN

Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) adalah organisasi nirlaba berbasis ilmiah yang hadir di Indonesia sejak 2014. Memiliki misi melindungi wilayah daratan dan perairan sebagai sistem penyangga kehidupan, kami memberikan solusi inovatif demi mewujudkan keselarasan alam dan manusia melalui tata kelola sumber daya alam yang efektif, mengedepankan pendekatan nonkonfrontatif, serta membangun jaringan kemitraan dengan seluruh pihak kepentingan untuk Indonesia yang lestari. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi ykan.or.id.