Siaran Pers

Kelompok Perempuan di Desa Kulati Kembangkan Ekonomi Berbasis Konservasi

Kunjungan Bupati WAKATOBI
Kunjungan Bupati WAKATOBI Bupati Wakatobi Haliana berdialog dengan perwakilan Kelompok Padatimu To’asoki dalam acara Pameran Produk Usaha Mikro Kecil Menengah Wakatobi di Tomia tanggal 25 Oktober 2021. © Herman/YKAN
  • Sally Kailola
    Head of Communications Division
    Yayasan Konservasi Alam Nusantara
    Email: skailola@ykan.or.id

Kunjungan Bupati WAKATOBI
Kunjungan Bupati WAKATOBI Bupati Wakatobi Haliana berdialog dengan perwakilan Kelompok Padatimu To’asoki dalam acara Pameran Produk Usaha Mikro Kecil Menengah Wakatobi di Tomia tanggal 25 Oktober 2021. © Herman/YKAN

Pada peringatan Hari Ibu Indonesia pada tanggal 22 Desember 2021, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) memberikan apresiasi kepada para ibu di tanah air yang telah secara aktif mendukung upaya konservasi alam, di antaranya adalah mereka yang berada di Kabupaten Wakatobi.

Perairan Kepulauan Wakatobi terletak di wilayah Segitiga Terumbu Karang, pusat keanekaragaman hayati laut dunia. Kondisi tersebut menjadikan sumber daya perikanannya sangat melimpah dan harus dimanfaatkan secara berkelanjutan. Salah satu aktor penting dalam upaya ini adalah perempuan. Terkait dengan hal tersebut, YKAN bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Wakatobi, Balai Taman Nasional Wakatobi, Jasa Raharja, dan Kelompok Ekowisata Desa Kulati Poassa Nuhada melakukan pendampingan beberapa kelompok perempuan, termasuk pada Kelompok Padatimu To’asoki di Desa Kulati, Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi.

Kelompok Padatimu To’asoki berdiri pada bulan Juli 2021, beranggotakan 12 orang ibu rumah tangga di Desa Kulati. Tujuan didirikannya kelompok tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan para anggotanya termasuk di sektor usaha perekonomian. Mereka mulai mengembangkan produk berupa kerupuk ikan simba (Caranx ignobilis). Kami memilih ikan simba sebagai bahan dasar kerupuk karena ikan ini merupakan salah satu jenis yang paling banyak ditangkap oleh nelayan tradisional di Pulau Tomia. Ikan simba biasanya banyak didapat pada bulan Oktober - Desember dan Februari - April. Dari hasil musyawarah, pengecekan bahan baku, serta minat masyarakat, maka kami memilih produk kerupuk ikan simba,” terang Ketua Kelompok Padatimu To’asoki Yulianti Rahman.

produk kerupuk ikan kelompok perempuan WAKATOBI
Proses pembuatan kerupuk ikan
Kerupuk Ikan Proses pembutan kerupuk ikan kelompok perempuan hingga produksi.

Setelah melalui serangkaian kegiatan, mulai dari identifikasi potensi, penguatan kelembagaan, pelatihan produksi, serta uji coba resep, kerupuk ikan simba mulai diluncurkan pada bulan Oktober 2021. Untuk menjamin agar kerupuk ikan simba bisa diterima oleh konsumen secara luas, maka produk ini telah dilengkapi dengan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Meski masih relatif baru, kelompok ini telah mendapat banyak pelanggan di luar Pulau Tomia, bahkan hingga Papua dan Halmahera. Harga kerupuk ikan ini cukup terjangkau bagi masyarakat setempat, yaitu Rp. 10.000 per bungkus. “Pemberdayaan perempuan merupakan aspek penting dalam pembangunan. Melalui program ini, kelompok perempuan diharapkan dapat mengembangkan ekonomi lokal berbasis potensi sumber daya alam secara berkelanjutan,” terang Direktur Pengembangan dan Pemasaran YKAN Ratih Loekito.

Untuk mendukung upaya pemanfaatan sumber daya laut yang bijak dan lestari, Kelompok Padatimu To’asoki telah membuat kesepakatan konservasi. Salah satu poin pentingnya adalah bahwa ikan simba sebagai bahan dasar kerupuk harus ditangkap dengan alat yang ramah lingkungan dan tidak merusak. “Dari kegiatan ini kita mendapatkan pembelajaran bahwa apabila sebuah kawasan konservasi dikelola dengan baik maka akan mampu memberikan manfaat ekonomi dan ekologi bagi masyarakat setempat,” pungkas Direktur Program Kelautan YKAN Muhammad Ilman.

Tentang YKAN

Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) adalah organisasi nirlaba berbasis ilmiah yang hadir di Indonesia sejak 2014. Memiliki misi melindungi wilayah daratan dan perairan sebagai sistem penyangga kehidupan, kami memberikan solusi inovatif demi mewujudkan keselarasan alam dan manusia melalui tata kelola sumber daya alam yang efektif, mengedepankan pendekatan nonkonfrontatif, serta membangun jaringan kemitraan dengan seluruh pihak kepentingan untuk Indonesia yang lestari. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi ykan.or.id.