Tentang Kami

Sambutan Direktur Eksekutif YKAN

Dafelan Love
Dafalen Love Seorang warga melintas dengan perahunya di antara gugusan karang dan laguna di Misool, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. © Hariandi Hafid/Kontes Foto Global 2019
Herlina Hartanto
Direktur Eksekutif YKAN Herlina Hartanto © YKAN

Indonesia adalah pusat keanekaragaman hayati dunia. Bentang darat dan laut Indonesia tak hanya menyimpan keragaman spesies dan keindahan, tetapi juga menjadi bagian dari akar budaya, menopang kehidupan masyarakat, sekaligus perekonomian Indonesia.

Kelestarian ekosistem alam Indonesia menentukan masa depan bangsa. Namun, dengan lebih dari 250 juta penduduk saat ini, kekayaan sumber daya alam Indonesia berhadapan dengan, antara lain: praktik ekstraksi sumber daya alam yang tidak ramah lingkungan, pembangunan kawasan pesisir, praktik perikanan yang tidak lestari, dan krisis iklim yang mengancam keanekaragaman hayati dan kesejahteraan manusia. Padahal, Indonesia tercatat sebagai negara yang memiliki hutan mangrove terluas di dunia, hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia, dan lahan gambut tropis terbesar di Asia Tenggara. Kekayaan sumber daya alam Indonesia ini berperan penting dalam upaya memerangi perubahan iklim.

Hasil kajian yang kami lakukan bersama-sama dengan beberapa organisasi konservasi dunia menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga target penurunan emisi global bisa dicapai dengan mengembangkan Solusi Iklim Alami atau Natural Climate Solutions, yang mencakup upaya perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam secara lestari. Oleh karenanya perlindungan dan pelestarian sumber daya alam di Indonesia menjadi landasan utama program konservasi Yayasan Konservasi Alam Nusantara.

Setiap program konservasi kami jalankan melalui jalinan kemitraan yang kuat dengan seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, korporasi, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, maupun masyarakat setempat, mulai dari tingkat nasional sampai ke tingkat tapak. Kami memberi perhatian kepada masyarakat di tingkat tapak dan mendorong konservasi berbasis masyarakat. Dengan demikian, warga setempat tidak hanya menjadi penonton tetapi dapat secara aktif melindungi dan melestarikan alam yang merupakan tempat hidup mereka bergantung.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua mitra dan masyarakat yang terus mendukung upaya konservasi di Indonesia. Bersama, kita dapat mewujudkan cita-cita pembangunan yang selaras dengan pertumbuhan ekonomi agar kelestarian dan keanekaragaman hayati yang kita miliki tetap terjaga, untuk Indonesia lestari.

Salam konservasi,

Herlina Hartanto, Ph.D.
Direktur Eksekutif Yayasan Konservasi Alam Nusantara