Siaran Pers

Pemerintah Kabupaten Berau, YKAN, Pact, dan Chevron Meluncurkan Program Restorasi Mangrove dan Akuakultur Berkelanjutan di Berau, Kalimantan Timur

Kick off MESTI
Keterangan Foto Bupati Berau Sri Juniarsih Mas menekan bel tanda peluncuran Program Mangrove Sahabat Tambak Lestari (MESTI) yang didampingi oleh Indonesia Country Director PACT Ayi Farida, Country Manager Chevron Indonesia Wahyu Budiarto, Direktur Eksekutif Yayasan Konservasi Alam Nusantara Herlina Hartanto, dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Berau Dahniar Ratnawati, (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten Berau Agus Wahyudi. © Yudi Mulyadi/YKAN

Kontak Media

Pemerintah Kabupaten Berau meluncurkan Program Mangrove Sahabat Tambak Lestari (MESTI) yang digagas oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dengan dukungan Chevron, pada Jumat (6/9), di Berau, Kalimantan Timur. Program MESTI berlangsung selama tiga tahun di Kampung Pegat Batumbuk, Tabalar Muara, dan Suaran, di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

“Budi daya udang adalah sumber penghidupan utama bagi masyarakat di ketiga kampung tersebut, yang juga merupakan wilayah dengan hutan mangrove terluas di Kalimantan Timur. Berkembangnya budi daya tambak udang di wilayah ini perlu diikuti dengan adanya praktik yang berkelanjutan,” ujar Bupati Berau Sri Juniarsih Mas. 

Bupati Berau Sri Juniarsih Mas menekan bel tanda peluncuran Program Mangrove Sahabat Tambak Lestari (MESTI) yang didampingi oleh Indonesia Country Director PACT Ayi Farida, Country Manager Chevron Indonesia Wahyu Budiarto, Direktur Eksekutif Yayasan Konservasi Alam Nusantara Herlina Hartanto, dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Berau Dahniar Ratnawati, (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten Berau Agus Wahyudi.
Keterangan Foto Bupati Berau Sri Juniarsih Mas menekan bel tanda peluncuran Program Mangrove Sahabat Tambak Lestari (MESTI) yang didampingi oleh Indonesia Country Director PACT Ayi Farida, Country Manager Chevron Indonesia Wahyu Budiarto, Direktur Eksekutif Yayasan Konservasi Alam Nusantara Herlina Hartanto, dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Berau Dahniar Ratnawati, (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten Berau Agus Wahyudi. © Yudi Mulyadi/YKAN

Hutan mangrove berfungsi sebagai habitat bagi keanekaragaman hayati yang unik. Budi daya udang di Berau umumnya memanfaatkan lahan mangrove untuk dijadikan tambak. Hanya, praktik ini dapat menurunkan kualitas air, sehingga menurunkan hasil panen, yang menyebabkan petani udang membuka lahan lebih luas lagi. Program MESTI hadir untuk mengubah praktik ini.

YKAN mengembangkan metode akuakultur berkelanjutan, yakni Shrimp-Carbon Aquaculture (SECURE). Pendekatan ini bertujuan meningkatkan ketahanan pesisir dengan merestorasi ekosistem mangrove hingga 80% dari total area tambak dan mengoptimalkan area yang tersisa untuk praktik budi daya tambak udang berkelanjutan, serta mampu memberikan produktivitas yang optimal. “Ini solusi yang saling menguntungkan,” ujar Direktur Eksekutif YKAN, Herlina Hartanto. “Petani tambak dapat menggunakan lahan yang lebih kecil untuk mendapatkan hasil yang minimal sama dengan jika menggunakan lahan yang luas dan mangrove di sisa lahan tambak dapat tumbuh kembali secara alami,” ujarnya.  

Pact membantu meningkatkan kapasitas petani tambak udang, termasuk meningkatkan produktivitas dan keuntungan yang bisa diperoleh, melalui pelatihan, pengembangan keterampilan berusaha, dan akses ke pendanaan. “Untuk mendorong penerapan budi daya udang berkelanjutan dengan model SECURE di Kabupaten Berau, Program MESTI memberikan insentif bagi para petani tambak yang mau bertransisi. Kami akan mendukung petani tambak meningkatkan bisnis mereka secara berkelanjutan dan membuka akses ke pasar. Dengan cara ini, SECURE tidak hanya akan memberi manfaat secara ekologi, tetapi juga manfaat sosial dan ekonomi,” tambah Pact Country Director untuk Indonesia, Ayi Farida.

Sesi Thought Leadership Forum dengan tema “Solusi Berbasis Alam dalam Restorasi Mangrove dan Akuakultur Berkelanjutan untuk Ketahanan Pesisir di Kabupaten Berau” dipandu oleh Ratih Loekito, selaku Direktur Development & Marketing YKAN. Adapun para narasumber untuk hadir di atas panggung, yakni Chevron Indonesia Country Manager Wahyu Budiarto, Coastal Resilience Senior Manager YKAN Mariski Nirwan, Pact Indonesia Country Director Ayi Farida, dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Berau Dahniar Ratnawati,
Keterangan Foto Sesi Thought Leadership Forum dengan tema “Solusi Berbasis Alam dalam Restorasi Mangrove dan Akuakultur Berkelanjutan untuk Ketahanan Pesisir di Kabupaten Berau” dipandu oleh Ratih Loekito, selaku Direktur Development & Marketing YKAN. Adapun para narasumber untuk hadir di atas panggung, yakni Chevron Indonesia Country Manager Wahyu Budiarto, Coastal Resilience Senior Manager YKAN Mariski Nirwan, Pact Indonesia Country Director Ayi Farida, dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Berau Dahniar Ratnawati. © Vabian Adriano/YKAN
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Berau, Tenteram Rahayu, menjadi moderator dalam acara bincang-bincang dengan para petani tambak udang di Berau dalam tema “Pembangunan Kampung dan Masyarakat di Kabupaten Berau”. Narasumber yang hadir adalah Kepala Kampung Pegat Batumbuk, Alimuddin, Ketua kelompok belajar tambak ramah lingkungan (Tarling) Pegat Batumbuk, Kasto, dan perwakilan petambak di Kampung Tabalar Muara, Paysal Rukman.
Keterangan Foto Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Berau, Tenteram Rahayu, menjadi moderator dalam acara bincang-bincang dengan para petani tambak udang di Berau dalam tema “Pembangunan Kampung dan Masyarakat di Kabupaten Berau”. Narasumber yang hadir adalah Kepala Kampung Pegat Batumbuk, Alimuddin, Ketua kelompok belajar tambak ramah lingkungan (Tarling) Pegat Batumbuk, Kasto, dan perwakilan petambak di Kampung Tabalar Muara, Paysal Rukman. © Vabian Adriano/YKAN

Herlina menambahkan peningkatan penghidupan petani tambak sangatlah penting. “Akan lebih efektif apabila kita membantu para petani mengembangkan akuakultur berkelanjutan dan, pada saat yang bersamaan, mereka juga terlibat dan belajar secara aktif dalam mengelola, menjaga, dan merestorasi  mangrove di dalam kampung mereka,” terangnya.

“Pemerintah Kabupaten Berau mendukung Program MESTI dalam melindungi mangrove dan meningkatkan penghidupan masyarakat pesisir. Merupakan tanggung jawab kita bersama untuk melestarikan dan melindungi mangrove,” tegas Sri Juniarsih Mas.

Foto bersama peserta, narasumber dan Bupati Berau Ibu Sri Juniarsih Mas pada “Peluncuran Program & Thought Leadership Forum No.29, Mangrove Sahabat Tambak Lestari”.
Keterangan Foto Foto bersama peserta, narasumber dan Bupati Berau Ibu Sri Juniarsih Mas pada “Peluncuran Program & Thought Leadership Forum No.29, Mangrove Sahabat Tambak Lestari”. © Vabian Adriano/YKAN

Chevron Indonesia Country Manager, Wahyu Budiarto, menyetujui hal tersebut. “Chevron menyadari pentingnya melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati di Indonesia. Sejak 2018, Chevron dan mitra swasta lainnya mendukung program Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA) yang berjalan selama lima tahun di Suaka Margasatwa Muara Angke di Jakarta, yang diinisiasi oleh YKAN. Kami bangga bekerja sama dengan YKAN, Pact, dan Pemerintah Kabupaten Berau untuk membantu melestarikan mangrove dan menyejahterakan masyarakat Berau,” pungkasnya.

 

Tentang Pact

Pact adalah organisasi nirlaba internasional yang bekerja di hampir 40 negara membangun solusi untuk pembangunan manusia yang berbasis bukti, data, dan dimiliki oleh komunitas yang kami layani. Didirikan pada tahun 1971, Pact bekerja dengan mitra untuk membangun ketahanan, meningkatkan akuntabilitas, dan memperkuat pengetahuan dan keterampilan untuk memberikan dampak sosial yang berkelanjutan. Pelajari lebih lanjut di www.pactworld.org.

Tentang Chevron

Chevron adalah salah satu perusahaan energi terintegrasi terkemuka di dunia. Kami memandang masa depan energi dengan optimisme. Kami menyediakan energi yang terjangkau, andal, dan semakin bersih bagi masyarakat di kawasan Eurasia Pasifik yang bertujuan untuk mewujudkan dunia yang lebih sejahtera dan berkelanjutan. Kami berinvestasi dalam program kemitraan dengan masyarakat yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan PBB dan berupaya memberdayakan masyarakat untuk mencapai potensi penuh mereka.

Tentang YKAN

Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) adalah organisasi nirlaba berbasis ilmiah yang hadir di Indonesia sejak 2014. Memiliki misi melindungi wilayah daratan dan perairan sebagai sistem penyangga kehidupan, kami memberikan solusi inovatif demi mewujudkan keselarasan alam dan manusia melalui tata kelola sumber daya alam yang efektif, mengedepankan pendekatan nonkonfrontatif, serta membangun jaringan kemitraan dengan seluruh pihak kepentingan untuk Indonesia yang lestari. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi ykan.or.id.