Siaran Pers

Kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Berau dan YKAN Perkuat Usaha Perempuan dan Konservasi Laut

Proses pembuatan amplang
Keterangan Foto Amplang salah satu produk olahan kelempok perempuan pegat batumbuk yang berbahan dasar ikan bandeng. © YKAN

Kontak Media

  • Adia Puja Pradana
    Communications Specialist Ocean Program YKAN
    Yayasan Konservasi Alam Nusantara
    Email: adia.pradana@ykan.or.id

Program Solutions for Marine and Coastal Resilience in the Coral Triangle (SOMACORE), melalui Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), mendorong pemberdayaan perempuan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Inisiatif ini berfokus pada tiga desa pesisir—Pegat Batumbuk, Suaran, dan Tabalar Muara—untuk memperkuat usaha lokal sekaligus memastikan keberlanjutan ekosistem pesisir dan laut.

Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Berau, Yunda Juliarsih, menekankan pentingnya peran perempuan dalam pengelolaan sumber daya laut. “Melalui program Somacore, pemberdayaan perempuan di kawasan pesisir semakin kuat. Hal ini sejalan dengan arahan Bupati Berau untuk meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan daerah,” ujar Yunda.

Keterangan Foto Kelompok perempuan di Kampung Pegat Batumbuk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, membuat olahan ikan bandeng menjadi abon atau keripik. © YKAN

Menurut Yunda, perempuan memiliki peran strategis dalam menjaga ekosistem pesisir agar tetap sehat, sekaligus menjamin ketersediaan pangan dan lingkungan rumah tangga yang layak. “Perempuan pesisir juga menjadi kunci dalam meningkatkan ketangguhan iklim wilayah pesisir dan laut,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Kebijakan Kelautan YKAN, Muhammad Imran Amin, menegaskan bahwa penguatan kelompok usaha perempuan menjadi prioritas program Somacore. “Kelompok perempuan yang tangguh akan memperkuat pengelolaan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kepulauan Derawan dan Perairan Sekitarnya (KKP3K KDPS). Mereka berkontribusi besar dalam menjaga sumber daya perikanan yang menjadi penghidupan keluarga,” jelas Imran.

Program Somacore juga mendorong akses perempuan terhadap sumber daya alam, produksi, dan modal pengembangan usaha. Selain itu, program ini meliputi aktivitas restorasi ekosistem mangrove di kawasan tambak udang dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam pemantauan habitat penyu di KKP3K KDPS Berau, yang termasuk dalam kawasan segitiga terumbu karang dunia dan bentang alam laut Sulu-Sulawesi.

Selain pemberdayaan perempuan, YKAN bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Berau dalam pengelolaan budi daya perikanan berkelanjutan. Pertemuan ini bertujuan memperkuat kemitraan antara Dinas Perikanan Berau dan YKAN dalam pengembangan kelompok usaha perempuan dan pengelolaan ekosistem pesisir yang sehat, untuk mendukung ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat pesisir.

Keterangan Foto Kelompok Perempuan di Kampung Pegat Batumbuk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, menunjukkan produk olahan ikan bandeng yang telah dipasarkan ke berbagai wilayah. © YKAN

Imran menambahkan, Somacore bersumber dari pendanaan International Climate Initiative (IKI) Pemerintah Jerman bekerja sama dengan The Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, dan Coral Triangle Initiative-Coral Reefs (CTI), Fisheries and Food Security (CTI-CFF). “Program ini mendukung pemerintah Indonesia dalam memperkuat ketahanan wilayah pesisir, melestarikan sumber penghidupan masyarakat, dan menjaga bentang alam laut yang vital, salah satunya di Berau, Kalimantan Timur,” pungkas Imran.

Tentang YKAN

Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) adalah organisasi nirlaba berbasis ilmiah yang hadir di Indonesia sejak 2014. Memiliki misi melindungi wilayah daratan dan perairan sebagai sistem penyangga kehidupan, kami memberikan solusi inovatif demi mewujudkan keselarasan alam dan manusia melalui tata kelola sumber daya alam yang efektif, mengedepankan pendekatan nonkonfrontatif, serta membangun jaringan kemitraan dengan seluruh pihak kepentingan untuk Indonesia yang lestari. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi ykan.or.id.