Ekonomi Biru

Koralestari

Raja Ampat Coral reef

Apa itu Koralestari?

Koralestari merupakan salah satu program yang digagas oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) untuk mendorong upaya konservasi terumbu karang di sejumlah kawasan perairan di Indonesia. Koralestari berfokus pada tiga lokasi prioritas di Indonesia yang mencakup sekitar 4 juta hektare Kawasan Konservasi Perairan dan sekitar 50.000 hektare kawasan terumbu karang. Ketiga kawasan ini—Laut Sawu, Berau, Lingga—mencakup dua kawasan perlindungan laut penting di kawasan Segitiga Terumbu Karang.

Dengan dukungan dari Global Fund for Coral Reefs (GFCR), Koralestari menjadi pelopor dalam mengatasi kurangnya pendanaan inovatif untuk konservasi dan restorasi terumbu karang di Indonesia. Solusi YKAN memiliki dua aspek:

  • Perlindungan Kawasan Laut Berkelanjutan: Pengembangan model pendanaan berkelanjutan untuk kawasan lindung laut, memastikan kelangsungan jangka panjangnya.
  • Investasi Ekonomi Biru: Dukungan finansial bagi bisnis yang berdampak positif terhadap terumbu karang.

Dengan menggabungkan strategi ini, Koralestari tidak hanya memperkuat upaya perlindungan dan restorasi terumbu karang, tetapi juga mendukung ekonomi biru yang secara aktif mengurangi ancaman terhadap ekosistem vital ini.

Koralestari Koralestari mengatasi kekurangan dana konservasi terumbu karang lewat skema inovatif: karbon biru, asuransi terumbu, BLUD, komoditas berkelanjutan, dan pendanaan berbasis masyarakat. Program ini berlangsung 2024–2029 di Laut Sawu, Berau, dan Lingga.

Latar Belakang

Indonesia terletak di jantung Segitiga Terumbu Karang, rumah bagi 76% spesies karang dunia. Sebanyak 16% luasan terumbu karang dunia ada di negeri ini. Terumbu karang tidak hanya mendukung sektor wisata, tetapi juga melindungi kita dari bencana alam dan membantu menyerap gas rumah kaca. Namun, ekosistem ini terancam oleh ulah manusia seperti penangkapan ikan yang destruktif dan perubahan iklim.

Surga Bawah Laut Terumbu karang di Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, salah satu bagian konservasi yang sagat penting. Terumbu karang vital sebagai habitat laut dan penopang kehidupan pesisir. Upaya konservasi melalui pengawasan, edukasi lingkungan, dan rehabilitasi perlu terus dikembangkan untuk menjaga keseimbangan ekosistem. © Dhika Pratama/YKAN

Koralestari berupaya mengatasi beberapa penyebab degradasi terumbu karang: Penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan, akuakultur, pembangunan pesisir, polusi, dampak perubahan iklim, dan spesies invasif. Visinya juga mencakup transformasi perlindungan dan pemulihan terumbu karang dengan menciptakan pengelolaan kawasan lindung laut yang berkelanjutan dan mendorong ekonomi biru yang positif bagi terumbu karang.

Strategi Kami

Pendekatan Koralestari

  • Ponds

    Pendanaan mandiri Kawasan Konservasi Perairan (BLUD-UPTD)

  • Praktik budi daya yang berkelanjutan

  • Shrimp

    Karbon biru

  • Asuransi terumbu karang

  • Pendanaan usaha ramah terumbu karang

Tujuan Program

Kab. Lingga
Kepulauan Riau
Kabupaten Lingga memiliki ±300 spesies karang, ±1.000 ikan karang, dan ±300 invertebrata & megafauna. Fokus kegiatan: konservasi dan pelestarian terumbu karang.
Kab. Berau
Kalimantan Timur
Berau, jadi wilayah uji coba restorasi mangrove. Memiliki ±574 spesies karang & ±2.228 ikan karang. Fokus: udang berkelanjutan, ekowisata, BLUD, karbon biru, asuransi karang
Taman Nasional Laut Sawu
Nusa Tenggara Timur
TNL Sawu termasuk Segitiga Terumbu Karang, dengan 76% spesies karang dan 37% ikan karang dunia. Fokus: budi daya rumput laut, ekowisata, serta perikanan kakap-kerapu berkelanjutan.

Area Implementasi

Lokasi Sasaran Koralestari Tiga lokasi sasaran mencakup sekitar 4 juta hektare Kawasan Konservasi Perairan dan sekitar 50.000 hektare area terumbu karang. Ketiga lokasi ini terletak di Segi Tiga Terumbu Karang Dunia.

Publikasi

Mitra