Bibit pohon ulin
Pembibitan Tanaman Masyarakat setempat bekerja di pembibitan tanaman, inisiatif konservasi YKAN di Kalimantan Timur, Indonesia. © Nick Hall

Perspektif

Penandatanganan Kerja Sama Pemkab Berau dan YKAN

Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

The Nature Conservancy (TNC) Indonesia Program telah menjalankan misi konservasi di Berau, Kalimantan Timur sejak 17 tahun lalu, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Berau. Misi konservasi yang dirintis oleh TNC Indonesia Program ini sepenuhnya akan dilanjutkan oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN). Untuk melangsungkan proses kerja sama, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman YKAN dan Pemerintah Kabupaten Berau (Pemkab Berau), bertempat di ruang Sangalaki Kantor Kabupaten Berau, pada Rabu, 16 Oktober 2019.

“Kami ingin memberikan ruang seluas-luasnya untuk YKAN dalam membantu pembangunan berkelanjutan di Berau,” ujar Bupati Berau Muharram dalam sambutannya pada penandatanganan nota kesepahaman YKAN dan Pemerintah Kabupaten Berau. Lebih jauh ia menjelaskan, sokongan TNC di Berau sejak 2002 telah membantu masyarakat mengurangi aktivitas merusak lingkungan. “Kami juga terbantu dalam merumuskan visi dan misi kabupaten sekarang ini”.

Bersama Kabupaten Berau, YKAN sudah mengembangkan delapan inisiatif. Kedelapan kegiatan tersebut antara lain 1) pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan; 2) pengembangan dan pengelolaan pesisir, pulau-pulau kecil dan terluar; 3) peningkatan kesejahteraan masyarakat; 4) pengelolaan kawasan lindung, kawasan ekosistem esensial dan kawasan konservasi laut; 5) dukungan pembangunan perkebunan kelapa sawit rendah emisi; 6) peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM); 7) pengelolaan hutan; dan 8) pengelolaan mangrove secara berkelanjutan.

Salah satu program unggulan dengan Pemkab Berau adalah penggunaan pendekatan akSi Insipiartif warGA untuk Perubahan (SIGAP). Pendekatan SIGAP untuk pemberdayaan masyarakat kampung yang diadopsi Berau menjadi Program SIGAP Sejahtera telah berhasil membantu dalam peningkatan Indeks Desa Membangun. Dari 99 kampung di Kabupaten Berau, sejak 2018 sudah tidak ada lagi status desa sangat tertinggal.

Direktur Eksektutif YKAN Rizal Algamar mengatakan bahwa di masa depan, tantangan pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam tentu semakin besar dan kompleks. Sebuah kabupaten dituntut untuk mampu memadukan pertumbuhan ekonomi dan konservasi guna menopang kesejahteraan masyarakatnya. “Kami meyakini bahwa seberat apapun tantangan bisa dijawab dengan kerja sama dan berbagi peran,” ujarnya. YKAN dan Pemkab Berau, menurutnya, sudah melalui banyak pelajaran berharga dalam mengelola sumber daya alam dengan mengedepankan kesejahtera warganya.

Bupati Muharram menambahkan, “YKAN sudah membantu mengawal Kabupaten Berau, supaya arah pembangunan tidak melenceng”. Ia berharap, arah kerja sama akan melahirkan terobosan baru dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Rizal pun menyetujui, karena saat ini pola bisnis global sudah memasukkan komitmen dalam pengelolaan sumber daya alam yang lestari. “Gubernur Bank Sentral Inggris, pada pekan lalu menyatakan bahwa bisnis yang mengabaikan sumber daya alam akan sulit berkembang,” pungkasnya. Komitmen global tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan adalah kunci pembangunan ekonomi mendatang.