Kakap Merah
Tumpukan Kakap Merah Hasil tangkapan ikan kakap merah dipenuhi dengan es batu. Pendinginan dengan es batu adalah metode paling aman untuk mengawetkan ikan. © YKAN

Perspektif

Praktik Perikanan Berkelanjutan

Luas perairan yang mencakup 70 persen dari total wilayah menjadikan sektor perikanan sebagai salah satu potensi unggulan ekonomi Indonesia. Namun, sektor ini menghadapi tantangan yang sangat besar, yaitu keberlangsungan sumber daya hayati laut karena praktik tidak berkelanjutan. Berdasarkan laporan dari Food and Agriculture Organization (FAO), hanya tersisa 10% cadangan ikan di laut. Oleh karena itu, perubahan dalam praktik perikanan yang lebih berkelanjutan sangat dibutuhkan. 

Praktik Perikanan Berkelanjutan Mengonsumsi makanan laut yang ramah lingkungan mampu mendukung kelestarian laut dan menciptakan bumi yang sehat

Fishery Improvement Project (FIP) yang diinisiasi YKAN, bekerja sama dengan The Nature Conservancy, mendorong praktik perikanan berkelanjutan dengan memastikan bahwa ikan yang ditangkap memenuhi persyaratan ukuran yang mengindikasikan bahwa ikan tersebut bukan ikan juvenil. Hal ini dilakukan guna memastikan keberlangsungan ikan tersebut.

Program “Si Unyil” yang tayang di stasiun Trans7 ini mengulas praktik perikanan berkelanjutan yang dilakukan Bali Sustainable Seafood, salah satu anggota FIP yang menerapkan praktik tersebut dari tingkat tapak hingga proses produksi. 

Aspek berkelanjutan dalam praktik perikanan sangatlah penting untuk ditekankan demi masa depan bersama. Konsumsi dan produksi perikanan berkelanjutan tidak hanya memastikan keberlangsungan bahan baku produk makanan laut, tapi juga melestarikan keseimbangan laut dan alam agar dapat diambil manfaatnya oleh generasi mendatang.