Siaran Pers

Perangi Aktivitas Penangkapan Ikan yang Merusak, Pemerintah Indonesia Perkuat Pengawasan Berbasis Masyarakat di Misool Bagian Utara

Terumbu karang yang rusak
Keterangan Foto Terumbu karang yang rusak akibat aktivitas pengeboman di perairan Misool bagian utara. © Awaludinnoer Ahmad/YKAN

Kontak Media

Mempersiapkan perairan Misool bagian utara sebagai kawasan konservasi, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan di Kabupaten Raja Ampat mengembangkan pengawasan berbasis masyarakat. Upaya tersebut dilakukan untuk memerangi aktivitas perikanan tangkap yang merusak (destructive fishing), serta mengimplementasikan pengelolaan kawasan perairan yang efektif, terutama pada calon kawasan konservasi di perairan Misool bagian utara.

Upaya ini sudah menunjukkan hasil. Pada 14 Januari 2023, tim gabungan patroli yang terdiri dari Polsek Misool, Koramil Misool, beserta Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Mate Jaklou—yang beranggotakan warga Distrik Misool Utara dan Misool Timur—menangkap sekelompok pelaku destructive fishing yang tengah melakukan pengeboman di wilayah perairan Misool bagian utara.

Terumbu karang yang rusak
Keterangan Foto Terumbu karang yang rusak akibat aktivitas pengeboman di perairan Misool bagian utara. © Awaludinnoer Ahmad/YKAN

Pada saat penangkapan, di dalam perahu pelaku pengeboman ditemukan barang bukti  berupa bom ikan dan ikan hasil pengeboman dengan berat  sekitar 1 ton. Selanjutnya tim patroli membawa para pelaku beserta barang bukti ke Polsek Misool untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Kami sudah lakukan pemusnahan sebagian barang bukti ikan, karena telah mengalami pembusukan. Namun, sebagian sudah kami sisihkan untuk dibawa ke laboratorium forensik di Jayapura untuk penyelidikan barang bukti,” terang Kapolsek Misool Iptu Suhardi.

“Pelaku ini adalah yang paling dicari oleh tim Jaga Laut BLUD Satuan Unit Organisasi Pengelola (SUOP) Kawasan Konservasi Raja Ampat. Kami juga mendukung proses penanganan lebih lanjut dan memastikan proses pascapenyidikan berjalan baik,” terang Kepala BLUD SUOP Raja Ampat Syafri.

Menjaga kelestarian Misool bagian utara

Perairan Misool bagian utara memiliki arti penting secara ekologis karena mengandung keanekaragaman hayati laut yang tinggi, termasuk habitat penting bagi duyung, penyu, paus dan perikanan yang bernilai ekonomi penting. Karena begitu pentingnya kawasan ini, sejak tahun 2018, masyarakat adat di Misool bagian utara telah mendeklarasikan wilayah ini sebagai Kawasan Perairan Adat.

Saat ini, melalui dukungan para pihak termasuk Pemerintah Provinsi Papua Barat, wilayah perairan Misool bagian utara sedang dalam proses pengusulan untuk ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Perairan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dengan luas 308.692 hektare. Rencana zonasi kawasan yang terdiri dari zona inti, zona pemanfaatan terbatas, dan zona lainnya telah disepakati bersama antara masyarakat dan pemerintah.

“Pokmaswas merupakan komponen penting dalam menjaga kelestarian laut serta memerangi aktivitas pemanfaatan yang tidak ramah lingkungan, termasuk di Misool bagian utara. Untuk itu, melalui Program Blue Action Fund kami mendukung penguatan Pokmaswas melalui serangkaian kegiatan seperti pelatihan dasar-dasar konservasi, Pokmaswas, sistem pelaporan yang tepat dan cepat, serta dukungan sarana dan prasarana pengawasan berupa  pos patroli, logistik, bahan bakar, binokular, life jacket, GPS, dan alat komunikasi handy talky. Kami juga bersama Yayasan Nazaret Papua melakukan pendampingan pengawasan kawasan perairan,” pungkas Lukas Rumetna, selaku Bird’s Head Seascape Senior Manager YKAN.

Tentang YKAN

Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) adalah organisasi nirlaba berbasis ilmiah yang hadir di Indonesia sejak 2014. Memiliki misi melindungi wilayah daratan dan perairan sebagai sistem penyangga kehidupan, kami memberikan solusi inovatif demi mewujudkan keselarasan alam dan manusia melalui tata kelola sumber daya alam yang efektif, mengedepankan pendekatan nonkonfrontatif, serta membangun jaringan kemitraan dengan seluruh pihak kepentingan untuk Indonesia yang lestari. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi ykan.or.id.