Siaran Pers

Pengembangan Budi Daya Rumput Laut Berbasis Konservasi untuk Mendukung Ekologi dan Ekonomi Masyarakat

TLF31
Keterangan Foto TLF 31 "Pengembangan Budi Daya Rumput Laut Berbasis Konservasi untuk Mendukung Ekologi dan Ekonomi Masyarakat", Jakarta 28/2/24. © YKAN

Kontak Media

  • Adia Puja Pradana
    Communications Specialist Ocean Program YKAN
    Yayasan Konservasi Alam Nusantara
    Email: adia.pradana@ykan.or.id

Indonesia merupakan produsen rumput laut terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Salah satu penghasil rumput laut terbesar di Indonesia berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Meski begitu, banyak praktik budi daya rumput laut yang berpotensi merusak lingkungan dan mengancam keberlangsungan habitat pesisir. Praktik budi daya yang tidak ramah lingkungan itu dapat berdampak pula pada menurunnya manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Budi daya rumput laut yang ramah lingkungan dan berkelanjutan menjadi topik utama dalam diskusi Thought Leaders Forum (TLF) yang digelar oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), dengan tema “Pengembangan Budi Daya Rumput Laut Berbasis Konservasi untuk Mendukung Ekologi dan Ekonomi Masyarakat”, di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur Sulastri H. I. Rasyid dalam sesii dialog Thought Leaders Forum ke-31, Rabu, (28/2).
Keterangan Foto Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur Sulastri H. I. Rasyid dalam sesii dialog Thought Leaders Forum ke-31, Rabu, (28/2). © Adia Puja Pradana/YKAN

“Tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan pengetahuan pembudi daya dengan bimbingan teknis, mengintegrasikan program budi daya rumput laut ke dalam rencana desa, mengembangkan kebun bibit yang dikelola bersama, pembuatan sumber informasi untuk pembudi daya rumput laut yang mudah diakses, serta bekerja sama dengan lembaga keuangan untuk penyediaan akses modal,” ucapnya.

Upaya membangun budi daya rumput berkelanjutan

Untuk mengatasi tantangan-tantangan budi daya rumput laut di NTT, YKAN mengembangkan model budi daya rumput laut berkelanjutan di Desa Oelolot dan Desa Mbueain, Kabupaten Rote Ndao. Kelompok masyarakat di dua desa tersebut diajak menerapkan praktek terbaik (Best Management Practices), dalam setiap tahapan budi daya sampai pemasaran. Tahapan ini dimulai dari pengelolaan kebun bibit, pemilihan bibit rumput laut yang unggul, pemilihan lokasi budi daya yang ramah lingkungan, pembuatan penjemuran rumput laut yang sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), serta pemasaran produk rumput laut ke pembeli yang peduli lingkungan. Hal lain yang dilakukan adalah mengintegrasikan budi daya rumput laut ke dalam perencanaan pembangunan di desa, sehingga kegiatan masih bisa terus dilakukan meskipun program sudah selesai. 

Savu Sea Program Manager YKAN M. Zia Ul Haq menjelaskan mengenai kegiatan konservasi dan peran YKAN dalam mengembangkan budi daya rumput laut yang ramah lingkungan, Rabu, (28/2).
Keterangan Foto Savu Sea Program Manager YKAN M. Zia Ul Haq menjelaskan mengenai kegiatan konservasi dan peran YKAN dalam mengembangkan budi daya rumput laut yang ramah lingkungan, Rabu, (28/2). © Adia Puja Pradana/YKAN
Bupati Sabu Raijua Nikodemus Nithanael Rihi Heke menjelaskan mengenai perkembangan budi daya rumput laut di Kabupaten Sabu Raijua, NTT, dalam sesi dialog interaktif Thought Leaders Forum ke-31, Rabu, (28/2).
Keterangan Foto Bupati Sabu Raijua Nikodemus Nithanael Rihi Heke menjelaskan mengenai perkembangan budi daya rumput laut di Kabupaten Sabu Raijua, NTT, dalam sesi dialog interaktif Thought Leaders Forum ke-31, Rabu, (28/2). © Adia Puja Pradana/YKAN
Direktur Eksekutif Tahija Foundation Trihadi Saptoadi menjelaskan peran kemitraan Tahija Foundation terhadap pendampingan budi daya rumput laut di Kabupaten Sabu Raijua, NTT, Rabu, (28/2).
Keterangan Foto Direktur Eksekutif Tahija Foundation Trihadi Saptoadi menjelaskan peran kemitraan Tahija Foundation terhadap pendampingan budi daya rumput laut di Kabupaten Sabu Raijua, NTT, Rabu, (28/2). © Adia Puja Pradana/YKAN

Pentingnya kemitraan antarlembaga 

Satu faktor kunci untuk keberhasilan pengelolaan sumber daya pesisir yang berkelanjutan adalah kemitraan yang komprehensif dan terstruktur.

“Dalam menghadapi tantangan keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam, kita tidak bisa berjalan sendiri. Melalui kemitraan antara pemerintah, masyarakat, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah, seperti YKAN, banyak aksi nyata dapat dilaksanakan dalam mentransformasi budi daya rumput laut di NTT. Harapan kami, dampak positif yang telah dicapai dapat menginspirasi lebih banyak pelaku industri rumput laut lain untuk ikut serta secara langsung dalam melestarikan alam dan menyejahterakan masyarakat,” kata Direktur Eksekutif YKAN Herlina Hartanto.

Kebun bibit rumput laut di Desa Oelolot, Kab. Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
Keterangan Foto Kebun bibit rumput laut di Desa Oelolot, Kab. Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. © Nugroho Arif Prabowo/YKAN
Kelompok perempuan pembudi daya rumput laut di Desa Oelolot, Kab. Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
Keterangan Foto Kelompok perempuan pembudi daya rumput laut di Desa Oelolot, Kab. Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. © Nugroho Arif Prabowo/YKAN

Hal ini disepakati oleh Direktur Eksekutif Tahija Foundation Trihadi Saptoadi. “Sejak tahun 2017, Yayasan Tahija mendukung budi daya rumput laut yang ramah lingkungan, bertanggung jawab, dan berkelanjutan, serta menerapkan kearifan lokal dalam pemanfaat laut di NTT. Hal ini merupakan komitmen kami dalam menjaga kelestarian alam. Semoga dengan adanya diskusi ini, kolaborasi antarlembaga dapat diperkuat,” harapnya.

Tentang YKAN

Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) adalah organisasi nirlaba berbasis ilmiah yang hadir di Indonesia sejak 2014. Memiliki misi melindungi wilayah daratan dan perairan sebagai sistem penyangga kehidupan, kami memberikan solusi inovatif demi mewujudkan keselarasan alam dan manusia melalui tata kelola sumber daya alam yang efektif, mengedepankan pendekatan nonkonfrontatif, serta membangun jaringan kemitraan dengan seluruh pihak kepentingan untuk Indonesia yang lestari. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi ykan.or.id.