Siaran Pers

YKAN Dukung Perikanan Berkelanjutan di Bentang Laut Kepala Burung

Nelayan
Keterangan Foto Nelayan tradisional di Misool, Kabupaten Raja Ampat sedang memancing ikan. © Nugroho Arif Prabowo/YKAN

Kontak Media

Sejak pertengahan tahun 2022, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) menjalin kemitraan dengan nelayan pesisir untuk pendataan perikanan skala kecil melalui program Nelayan Peduli di tiga lokasi di wilayah Bentang Laut Kepala Burung. Ketiga lokasi ini adalah Werur Raya, Kabupaten Tambrauw; Malaumkarta Raya, Kabupaten Sorong; dan Misool Utara, Kabupaten Raja Ampat. Inisiatif ini merupakan bagian dari kerja sama YKAN dan Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk mendukung peningkatan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan di ketiga wilayah tersebut, yang kini menjadi bagian dari Provinsi Papua Barat Daya.

Pendataan perikanan menggunakan metode Crew Operated Data Recording System (CODRS), dengan melibatkan nelayan secara langsung dalam melakukan pengambilan data. Metode ini telah dikembangkan oleh YKAN sejak 2014. “Kegiatan penerapan e-log book dan CODRS merupakan upaya untuk mengatasi salah satu hambatan pengelolaan perikanan di Indonesia, yaitu minimnya data perikanan. Sistem e-log book dan CODRS berbicara dalam prinsip dan kerangka kerja yang hampir serupa. Pengalaman YKAN selama lebih dari tujuh tahun dalam melakukan pendataan perikanan kakap, kerapu, dan tuna dengan pendekatan CODRS diharapkan dapat menjadi referensi dalam pengembangan e-log book ke depan,” jelas Manajer Senior Perikanan Berkelanjutan YKAN Glaudy Perdanahardja.

Yunus, mitra nelayan YKAN dari Kampung Waigama, Distrik Misool Utara, Kabupaten Raja Ampat menunjukkan ikan hasil tangkapannya.
Keterangan Foto Yunus, mitra nelayan YKAN dari Kampung Waigama, Distrik Misool Utara, Kabupaten Raja Ampat menunjukkan ikan hasil tangkapannya. © Nugroho Arif Prabowo/YKAN

Glaudy menambahkan, selain bertujuan memperoleh data yang akurat, keterlibatan langsung nelayan dalam upaya pengelolaan perikanan dapat memberikan pemahaman lebih mengenai pentingnya menjaga kelestarian sumber daya perikanan dan habitatnya.

“Dengan adanya program ini, kami bisa mengetahui jenis-jenis tangkapan dan rata-rata hasil tangkapan yang kami peroleh. Selain itu kami juga mendapat pengetahuan tentang pentingnya pengelolaaan perikanan yang berkelanjutan. Sebagai nelayan, kami menyadari kehidupan kami bergantung kepada kelestarian laut,” kata Yunus, mitra nelayan YKAN dari Kampung Waigama, Distrik Misool Utara, Kabupaten Raja Ampat.

Survei menyeluruh

Selain melakukan pendataan perikanan bersama masyarakat pesisir, YKAN juga melakukan frame survey atau survei menyeluruh di 35 kampung yang berada di wilayah perairan Distrik Sausapor dan Bikar di Kabupaten Tambrauw, perairan Distrik Makbon di Kabupaten Sorong, dan perairan Misool secara keseluruhan. Survei ini dilakukan selama sebulan penuh pada  Februari 2023 untuk memberikan informasi mengenai aspek penangkapan ikan secara lengkap dan terperinci. Survei dilakukan dengan mengumpulkan informasi perahu nelayan, aktivitas penangkapan, alat tangkap, dan hasil tangkapan. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunjungi tempat pendaratan ikan, terutama yang memiliki potensi perikanan tangkap.

Dari kegiatan pendataan tersebut, secara garis besar ditemukan ada tiga jenis tipe perikanan, yaitu kakap-kerapu laut dalam, tuna, dan perikanan multispesies perairan dangkal atau pesisir. Selain itu, ada 189 spesies ikan yang dominan di lokasi-lokasi tersebut. Informasi yang dikumpulkan dari survei menyeluruh dan data yang diperoleh dari pendataan CODRS akan digunakan secara bersama-sama untuk melihat status dan kondisi perikanan, sehingga pengambilan keputusan manajemen perikanan dapat dilakukan secara akurat.

YKAN mengembangkan survei menyeluruh untuk memperoleh informasi mengenai aspek penangkapan ikan secara lengkap dan terperinci. Survei ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi perahu, aktivitas penangkapan, alat tangkap, dan hasil tangkapan. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunjungi tempat pendaratan ikan terutama tempat yang memiliki potensi perikanan tangkap.
Keterangan Foto YKAN mengembangkan survei menyeluruh untuk memperoleh informasi mengenai aspek penangkapan ikan secara lengkap dan terperinci. Survei ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi perahu, aktivitas penangkapan, alat tangkap, dan hasil tangkapan. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunjungi tempat pendaratan ikan terutama tempat yang memiliki potensi perikanan tangkap. © Nugroho Arif Prabowo/YKAN
Program Crew Operating Data Recording System (CODRS) secara aktif melibatkan nelayan dalam melakukan pendataan perikanan. Nelayan dilatih untuk mengambil foto seluruh hasil tangkapan ikan di atas papan ukur. Data yang diperoleh digunakan untuk mendukung kebijakan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.
Keterangan Foto Program Crew Operating Data Recording System (CODRS) secara aktif melibatkan nelayan dalam melakukan pendataan perikanan. Nelayan dilatih untuk mengambil foto seluruh hasil tangkapan ikan di atas papan ukur. Data yang diperoleh digunakan untuk mendukung kebijakan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. © Nugroho Arif Prabowo/YKAN

“Kami berterima kasih kepada YKAN dalam mendukung kegiatan perikanan berkelanjutan di Provinsi Papua Barat Daya. Salah satu kunci utama keberhasilan pengelolaan perikanan bergantung pada pengelolaan data dan informasi yang memadai, serta berkualitas. Data ini akan berperan penting dalam mendukung implementasi kebijakan penangkapan ikan terukur, yang merupakan salah satu program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan,” ujar Plt. Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat Daya Absalom Solossa.

“Perairan di Bentang Laut Kepala Burung, Provinsi Papua Barat Daya, merupakan salah satu perairan yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Untuk itu diperlukan pengelolaan sumber daya pesisir terpadu yang mengedepankan aspek pelestarian sumber daya laut dan perikanan, agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan para pemangku kepentingan setempat,” pungkas Manajer Senior Bentang Laut kepala Burung YKAN Lukas Rumetna.

Tentang YKAN

Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) adalah organisasi nirlaba berbasis ilmiah yang hadir di Indonesia sejak 2014. Memiliki misi melindungi wilayah daratan dan perairan sebagai sistem penyangga kehidupan, kami memberikan solusi inovatif demi mewujudkan keselarasan alam dan manusia melalui tata kelola sumber daya alam yang efektif, mengedepankan pendekatan nonkonfrontatif, serta membangun jaringan kemitraan dengan seluruh pihak kepentingan untuk Indonesia yang lestari. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi ykan.or.id.