Siaran Pers

Sinergi untuk Perikanan Berkelanjutan di Indonesia

Fisheries Workshop SulTeng
Keterangan Foto Sosialisasi Pendataan e-Log Book Penangkapan Ikan dan Crew-Operated Data Recording System (CODRS) pada 4-5 Januari 2023 di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan, Ditjen Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan (PSDI-DJPT-KKP) bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN). © Zulfahri Siagian/YKAN

Kontak Media

Pemantauan data terkait status dan stok perikanan yang efisien merupakan acuan utama bagi regulasi praktik penangkapan ikan melalui aturan pengendalian panen, yang dapat ditegakkan dan disepakati bersama oleh pengambil kebijakan, peneliti, pengusaha perikanan dan industri, dan pelaku perikanan lainnya.

Hal ini menjadi pembahasan utama dalam “Sosialisasi Pendataan e-Log Book Penangkapan Ikan dan Crew-Operated Data Recording System (CODRS), di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada 4-5 Januari 2023. Acara ini diselenggarakan oleh Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan (PSDI-DJPT-KKP) bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN). Kegiatan ini diperuntukkan bagi kapal penangkap tuna yang beroperasi di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 713 yang meliputi perairan Selat Makassar.

 

Sosialisasi Pendataan e-Log Book Penangkapan Ikan dan Crew-Operated Data Recording System (CODRS) pada 4-5 Januari 2023 di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan, Ditjen Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan (PSDI-DJPT-KKP) bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).
Keterangan Foto Sosialisasi Pendataan e-Log Book Penangkapan Ikan dan Crew-Operated Data Recording System (CODRS) pada 4-5 Januari 2023 di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan, Ditjen Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan (PSDI-DJPT-KKP) bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN). © Zulfahri Siagian/YKAN

“Kunci utama keberhasilan pengelolaan perikanan tergantung pada pengelolaan data dan informasi yang memadai, serta berkualitas. Salah satunya melalui penerapan e-log book penangkapan ikan. e-log book penangkapan ikan ke depannya memiliki peranan penting dalam implementasi kebijakan penangkapan ikan terukur, yang merupakan salah satu program prioritas KKP,” terang Diding Sudira Efendi, Koordinator Kelompok Pemantauan, Analisis Pengelolaan, dan Alokasi Sumber Daya Ikan Direktorat PSDI KKP dalam acara yang dihadiri oleh lebih kurang 60 orang pemilik dan kapten kapal purse seine tersebut.

Diding menambahkan bahwa saat ini Pemerintah Indonesia tengah menyusun skema transformasi kebijakan pengelolaan perikanan melalui penangkapan ikan terukur berbasis kuota. Ikan hasil tangkapan yang disampaikan oleh nakhoda melalui catatan penangkapan ikan e-log book akan dijadikan data realisasi pemanfaatan kuota.

Untuk mendukung hal tersebut, KKP telah menyusun aplikasi yang bertujuan meningkatkan efisiensi layanan serta kemudahan akses data. Aplikasi ini dinamakan Penangkapan Ikan Terukur Elektronik (e-PIT). E-PIT memuat beberapa layanan yang ada di KKP, di antaranya Sistem Informasi Izin Layanan Cepat (SILAT), Sistem Informasi Pendaftaran Kapal Perikanan (SIPALKA), Sistem Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (TemanSPB), Sistem Informasi Pengawasan (e-SLO), Sistem Informasi PNBP Online (Simponi), Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan (PIPP), serta Sistem Informasi Log Book Penangkapan Ikan (SILOPI).

Pada kesempatan tersebut, Direktorat PSDI memberikan apresiasi kepada berbagai pihak terutama YKAN yang telah berkomitmen membantu penguatan sistem pendataan tuna. Terutama dalam menghimpun informasi jenis ikan tangkapan, lokasi penangkapan, dan jumlah tangkapan per spesies ikan. Melalui kerja sama ini, diharapkan dapat diperoleh data perikanan tuna yang berkualitas, berupa peningkatan akurasi jenis dan berat ikan yang dilaporkan, serta meningkatkan coverage level kapal yang menerapkan e-log book penangkapan ikan. Khususnya komoditas perikanan tuna di WPPNRI 713, yang saat ini pelaporannya masih tergolong minim jika dibandingkan WPPNRI lainnya.

“Kami berterima kasih kepada KKP dan YKAN yang telah melaksanakan kegiatan ini. Kami berharap nelayan, pemilik kapal, dan nakhoda dapat memahami pentingnya pengisian e-log book. Dengan adanya penerapan e-log book dalam usaha penangkapan ikan bagi kapal perikanan di atas 5 GT, kami di UPT Pelabuhan Perikanan Wilayah I juga akan terbantu mendapatkan data produksi ikan dengan lebih mudah, akurat, dan real time. Selain itu juga  agar tetap terjalin kerja sama yang sinergis dalam pembinaan, pendampingan, serta pemberian pemahaman bagi nakhoda tentang pentingnya pengisian e-log book,” kata Kepala UPT Pelabuhan Perikanan Wilayah I Donggala Muklis A.B.

Proses pendaftaran kapal nelayan ke dalam sistem e-Log Book Penangkapan Ikan.
Keterangan Foto Proses pendaftaran kapal nelayan ke dalam sistem e-Log Book Penangkapan Ikan. © Zulfahri Siagian/YKAN

Dalam kesempatan ini, 22 unit kapal penangkap tuna telah melakukan aktivasi e-log book penangkapan ikan sebagai aplikasi pelaporan dan pendataan oleh nelayan. Para nakhoda kapal pun antusias mempelajari cara menggunakan aplikasi tersebut. Pelaporan data penangkapan ikan yang disampaikan oleh nelayan ini menjadi landasan informasi dalam pengelolaan perikanan tuna, khususnya di WPPNRI 713, untuk mendukung ketertelusuran produk perikanan.  

“Kegiatan penerapan e-log book dan CODRS merupakan upaya untuk mengatasi salah satu hambatan pengelolaan perikanan di Indonesia, yaitu minimnya data perikanan. Sistem e-log book dan CODRS berbicara dalam prinsip dan kerangka kerja yang hampir serupa. Pengalaman YKAN selama lebih dari 7 tahun dalam melakukan pendataan perikanan kakap, kerapu,  dan tuna dengan pendekatan CODRS diharapkan dapat menjadi referensi dalam pengembangan e-log book ke depan,” pungkas Sustainable Fisheries Senior Manager YKAN Glaudy Perdanahardja.

Tentang YKAN

Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) adalah organisasi nirlaba berbasis ilmiah yang hadir di Indonesia sejak 2014. Memiliki misi melindungi wilayah daratan dan perairan sebagai sistem penyangga kehidupan, kami memberikan solusi inovatif demi mewujudkan keselarasan alam dan manusia melalui tata kelola sumber daya alam yang efektif, mengedepankan pendekatan nonkonfrontatif, serta membangun jaringan kemitraan dengan seluruh pihak kepentingan untuk Indonesia yang lestari. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi ykan.or.id.