Siaran Pers

Solusi Berbasis Alam untuk Pelestarian Sumber Air

freshwater
Keterangan Foto Air terjun Sungai Gikururu di Pegunungan Aberdare mengalir ke Sungai Guru yang bermuara ke Sungai Sagana dan akhirnya mengalir ke Sungai Tana. © Roshni Lodhia

Kontak Media

Ketahanan sumber daya air sangat bergantung erat dengan keberlangsungan ekosistemnya. Perubahan iklim yang sedang terjadi, memberi dampak signifikan tidak hanya pada penurunan keanekaragaman hayati, degradasi lahan, tetapi juga pada ketahanan sumber air. Ancaman ini sudah dirasakan secara global, dan membawa pada upaya bersama mencari solusi untuk menghadapinya.

Para ahli dan perwakilan pemerintah dari berbagai negara seperti Indonesia, China, Kenya dan Peru berbagi pengalaman, praktik terbaik dalam melestarikan sumber-sumber air yang efisien. Diskusi dengan tema “Nature for Water: The Business Case for Nature to Deliver Value for Water Security, dihadirkan oleh The Nature Conservancy (TNC), Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bersama mitra, pada 23 Maret 2024 dalam High Level Panel di World Water Forum (WFF) ke-10 di Bali.

DSCF8565
Keterangan Foto Deputi Kemaritiman dan SDA Bappenas memberikan sambutan di diskusi solusi berbasis alam. © YKAN

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati menyampaikan pentingnya menjaga fungsi alam sebagai modal dasar pembangunan, yang saat ini berada dalam ancaman serius. Degradasi lingkungan berisiko besar terhadap ketahanan sistem pangan, energi, dan air, yang merupakan modal utama kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Krisis iklim, deforestasi, dan pencemaran sumber daya alam memerlukan tindakan segera dan komprehensif. Untuk itu, Kementerian PPN/Bappenas menyerukan kolaborasi erat antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan komunitas internasional guna melindungi dan memulihkan ekosistem alam, memastikan keberlanjutan sumber daya alam bagi generasi mendatang.

Sebagai organisasi konservasi global yang sudah bekerja lebih dari 60 tahun, TNC menetapkan target konservasi yang akan dicapai pada tahun 2030. Perlindungan sumber air merupakan salah satu prioritasnya. “Solusi Berbasis Alam merupakan strategi utama TNC dalam upaya perlindungan sumber air di berbagai negara. Pengelolaan wilayah lahan basah, hutan, sungai, terbukti efisien dalam melindungi sumber air bersih, bahkan membawa peningkatan perekonomian” ujar Andrea Erickson, Deputy Director, Food & Water Security The Nature Conservancy.

Penerapan strategi ini sudah dilakukan pada daerah aliran sungai di Sungai Yangtze dan Yellow River di China, serta kota-kota lain seperti Sao Paolo (Brazil), Nairobi (Kenya), Quito (Ekuador) dan Cape Town (Afrika Selatan). Terbukti bahwa strategi ini berdampak positif dalam meningkatkan ketahanan air, keanekaragaman hayati, serta penghidupan masyarakat lokal. “Ancaman perubahan iklim membuat kita perlu mempercepat replikasi penerapan strategi ini. Ketahanan sumber air tidak akan terwujud tanpa adanya kesepakatan bersama untuk terus mendukung upaya pelestarian lingkungan” pangkas Andrea.

DSCF8583
Keterangan Foto Direktur Eksekutif YKAN memberikan catatan penutup dalam diskusi tentang solusi berbasis alam. © YKAN

Sementara itu Direktur Eksekutif Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Herlina Hartanto mengatakan, Indonesia bisa berbagi pembelajaran dengan negara-negara lain dalam melestarikan sumber-sumber air melalui penerapan strategi solusi berbasis alam ini. “Sumber daya alam di Indonesia sangat kaya dan, bila dilindungi dan dikelola dengan baik, dapat menjadi senjata bagi kita dalam menghadapi berbagai tantangan dan tekanan terhadap sumber daya air. Penerapan Solusi Berbasis Alam akan memberikan dampak positif bukan saja untuk sumber daya air tetapi juga untuk iklim, keanekaragaman hayati dan masyarakat. Walaupun demikian, kolaborasi dan komitmen multi pihak diperlukan dalam pengelolaan dan perlindungan wilayah hutan hujan tropis, lahan gambut, mangrove serta wilayah perairan, dan mempercepat proses replikasi keberhasilan, bila kita ingin meningkatkan ketahanan air di Indonesia.” YKAN sudah 10 tahun bekerja di Indonesia, dan kini bekerja dengan mitra dan masyarakat lokal di 14 provinsi.

Selain pembahasan mengenai praktik pelaksanaan strategi solusi berbasis alam dari berbagai negara, peluang pendanaan juga dibahas guna mendukung keberkelanjutan program pelestarian alam yang memberi dampak pada ketahanan sumber air dan mahluk hidup di dalamnya.

Tentang YKAN

Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) adalah organisasi nirlaba berbasis ilmiah yang hadir di Indonesia sejak 2014. Memiliki misi melindungi wilayah daratan dan perairan sebagai sistem penyangga kehidupan, kami memberikan solusi inovatif demi mewujudkan keselarasan alam dan manusia melalui tata kelola sumber daya alam yang efektif, mengedepankan pendekatan nonkonfrontatif, serta membangun jaringan kemitraan dengan seluruh pihak kepentingan untuk Indonesia yang lestari. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi ykan.or.id.