Apa itu Adaptasi Iklim dan Pengurangan Resiko Bencana?
Dampak dan risiko perubahan iklim dan bencana merupakan ancaman serius bagi ekosistem biofisik, ekosistem sosial, ekosistem ekonomi dan pembangunan Indonesia. Ancaman tersebut diperkirakan akan meningkat di masa mendatang dengan adanya perubahan iklim. Masyarakat pesisir merupakan salah satu yang paling rentan terhadap ancaman perubahan iklim ini. Perubahan iklim mengakibatkan terjadinya suhu ekstrem, kenaikan muka laut, perubahan pola cuaca, cuaca ekstrem, hingga peningkatan kejadian bencana.
Untuk mendukung adaptasi iklim dan pengurangan risiko bencana (PRB) yang efektif, YKAN melakukan penilaian kerentanan iklim di pulau-pulau kecil di Indonesia. Temuan tersebut akan memandu tindakan prioritas untuk meningkatkan kapasitas sistemik menggunakan pendekatan berbasis ketahanan. Metode ini melampaui adaptasi berbasis risiko tradisional dengan menggabungkan dimensi sosial-ekonomi dan ekologi, yang bertujuan untuk mendorong keberlanjutan dan ketahanan jangka panjang di masyarakat garis depan.

Isu dan Tantangan
-
1,800 km area pesisir Indonesia terklasifikasi sangat rentan (Bappenas, 2021) sementara 60% penduduk Indonesia tinggal di wilayah pesisir.
-
Meningkatnya risiko dan frekuensi terjadinya bencana (kekeringan, banjir, longsor, dll) dan penyakit vektor.
-
Berubahnya musim dan cuaca yang tidak menentu mengganggu mata pencaharian dan penghidupan masyarakat.
-
Kesadaran masyarakat terkait perubahan iklim masih minim.
-
Kebijakan dan perencanaan daerah belum banyak mengarusutamakan aksi adaptasi perubahan iklim.
-
Kurangnya kemampuan masyarakat untuk beradaptasi menghadapi dampak perubahan iklim.
Strategi Kami
Target Konservasi
Melindungi habitat pesisir untuk menjaga ekosistem alami dan meningkatkan ketahanan masyarakat di desa pesisir serta memperkuat adaptasi terhadap perubahan iklim pada 2030.
Strategi Pendekatan
Wilayah Kerja Kami
Program Utama

Fokus utama program meliputi:
- Kajian kerentanan iklim (Vulnerability Assessment).
- Kajian analisis kebijakan adaptasi perubahan.
- Integrasi solusi berbasis alam ke dalam kebijakan dan rencana desa.
- Pengembangan strategi pengurangan risiko bencana.
- Pengembangan mekanisme keuangan inovatif untuk pemindahan risiko bencana (asuransi parametrik untuk terumbu karang).
- Pengembangan panduan Climate Change Adaptation Behavioral Guideline dan implementasinya.
- Implementasi rencana aksi adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana:
- Membangun ketahanan dan penguatan kapasitas berbasis penghidupan/mata pencaharian (livelihood) masyarakat pesisir.
- Membangun kapasitas masyarakat dan pemerintah daerah dalam pengurangan risiko bencana (disaster risk reduction).
- Mendorong implementasi solusi berbasis alam (e.g. rainwater harvesting, ecosystem restoration).
- Membangun keterampilan, pengetahuan, dan kesadartahuan adaptasi perubahan iklim.
- Pengembangan mekanisme Loss and Damage dan pendanaan iklim lainnya.
Publikasi
Download
-
Baseline Disaster Risk Assessment in Coastal Areas of Indonesia
Penilaian risiko (2000-2020) di tujuh wilayah pesisir identifikasi 1.947 peristiwa, dukung asuransi terumbu karang.
Unduh -