Kampanye Alam

Aksi untuk Rumah Pongo

baby orang utan in borneo rainforest
WOPA160728_D001 Orangutan muda di Kalimantan, Indonesia. © YKAN

MENGAPA PONGO BUTUH AKSI KITA?

Di jantung hutan Kalimantan, tepatnya di Bentang Alam Wehea-Kelay, hidup seekor orang utan yang kami namakan Pongo. Ia bukan hanya seekor satwa liar, melainkan juga sebagai penjaga alam dan menjadi saksi dari segala perubahan yang terjadi di tempat ia tinggal.

Pongo adalah spesies payung yang memiliki peranan penting bagi keberlanjutan ekosistem hutan, namun keberadaanya terus terancam. Bahkan status konservasi orang utan adalah kritis sejak 2016. Saat ini, habitat orang utan telah menyusut. Penebangan hutan, pembukaan lahan untuk pertanian, pertambangan dan kebakaran hutan telah menghabiskan hutan, rumah tempat Pongo dan teman-temannya mencari makan, berkembang biak, membesarkan anak-anak mereka, dan menjelajah.

Orang utan bergelantungan diantara dahan pohon
Santai Senja Seekor orangutan muda menikmati sore harinya di atas pepohonan tinggi di hutan Kalimantan. © Florian Kriechbaumer

Aksi untuk Rumah Pongo!

Setiap upaya pelestarian Rumah untuk Pongo menyalakan harapan bagi ekosistem hutan.

Aksi untuk Rumah Pongo

Namun, Pongo tidak menyerah. Sambil bergantungan di pohon, harapan terpancar dari sorot matanya.

“Aku hanya ingin hidup bersama keluarga kecilku, membersarkan anak-anakku kelak dengan sepenuh hati, dan terus tinggal di rumahku yang indah ini,” ini mungkin yang dikatakan Pongo dalam benaknya. Bagaimanapun, DNA orang utan dan manusia memiliki kemiripan hingga 97 persen. Bayangkan betapa miripnya kita dengan Pongo dan bayangkan bagaimana perasaanya ketika kehilangan rumah tempat ia tumbuh. Saat rumah kita hilang, kita merasa kehilangan arah. Pongo pun merasakan hal yang sama.

Jika pohon itu tumbang, lantas ke mana Pongo akan pulang? Jangan biarkan Pongo serta beragam spesies hutan lainnya kehilangan rumah mereka!

Ini kesempatan kita beraksi untuk alam Indonesia, salah satunya menjaga habitat Pongo tetap lestari.

Selamatkan Rumahku Populasi orang utan Kalimantan turun 50% dalam 60 tahun terakhir akibat degradasi habitat dari konversi hutan. Diperlukan pengelolaan kawasan yang mendukung ekonomi sekaligus melindungi orang utan.

Kamu juga bisa menikmati suara hutan rumah Pongo dengan mendengarkan The Morning Melody of Wehea Forest dalam album Life Music Suara Alam Nusantara di platform favoritmu.

"

 

Ambil bagian dalam Aksi untuk Rumah Pongo sekarang!