Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan

Strategi Pemanfaatan Tuna

Tuna Sirip Kuning
FIP Seorang pekerja mengiris ikan kerapu berukuran besar di fasilitas pengolahan ikan IndoTropic, yang dimiliki oleh Norpac Fisheries Export, di Luwuk, Indonesia. © Ed Wray

Tuna merupakan salah satu komoditas perikanan unggulan di Indonesia, yang memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar domestik maupun internasional

Dibutuhkan strategi pemanfataan yang efektif, selektif, dan ramah lingkungan untuk memastikan sumber daya tuna tetap lestari.

Tangkapan nelayan
Tuna Sirip Kuning
Gardan Depan Tuna Berkelanjutan YKAN bekerja sama dengan nelayan untuk melakukan pendataan hasil tangkapan tuna melalui CODRS. CODRS tuna mencatat hasil tangkapan dari 234 kapal, 8320 pendaratan ikan dan 1074148 foto specimen ikan. © YKAN

Tuna merupakan salah satu komoditas perikanan unggulan di Indonesia, yang memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar domestik maupun internasional. Sebagai negara kepulauan dengan wilayah laut yang luas, Indonesia menjadi salah satu produsen tuna terbesar di dunia. Namun, tingginya permintaan terhadap ikan ini menimbulkan tantangan serius bagi keberlanjutan stok tuna di alam. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi pemanfaatan tuna yang efektif, selektif, dan ramah lingkungan untuk memastikan sumber daya tuna tetap lestari. 

Ikan tuna merupakan spesies pelagis besar yang hidup di perairan laut lepas dan dikenal memiliki migrasi jarak jauh lintas negara. Beberapa jenis tuna yang umumnya ditangkap di Indonesia antara lain tuna sirip kuning (yellow fin), cakalang (skipjack) dan tuna mata besar (big eye). Ikan-ikan ini umumnya ditangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 713, 714, dan 715 yang mencakup wilayah timur dan tengah Indonesia.  

Perikanan Tuna

YKAN mendukung pengelolaan perikanan tuna berkelanjutan di WPP 713, 714, dan 715 melalui data akurat berbasis foto Crew-Operated Data Recording System (CODRS), FishFace, dan frame survey. Data ini menjadi dasar evaluasi tahunan strategi pemanfaatan tuna Indonesia.

Unloading Tuna
Tangkapan Ikan Tuna Bitung
Pole Fishing
Tuna Yellow Fin

Pengelolaan perikanan tuna tidak hanya bergantung pada kebijakan nasional, tetapi juga melibatkan kerja sama regional dan internasional. Sejak tahun 2019, YKAN tergabung ke dalam Walton Tuna Consortium dan bersama NGO lainnya berhasil merumuskan Strategi Pemanfaatan Tuna yang telah dipubikasikan pada 8 Juni 2023 oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia. 

Strategi Pemanfaatan Tuna (Tuna Harvest Strategy) telah disusun berjalan dengan kebijakan ekonomi biru khususnya penangkapan ikan terukur, karena dalam strategi tersebut diatur penerapan perikanan berbasis kuta penangkapan ikan, penatakelolaan rumpon, pembatasan hasil tangkapan tuna dan cakalang dan penutupan sebagian wilayah dan waktu penangkapan Tuna, ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam The 1st Indonesia Tuna Conference (ITC-1) and The 7th International Coastal Tuna Business Forum (ICTBF-7) di Bali, Rabu (24/5/2023).(Sumber)

Tuna Sirip Kuning Hasil tangkap tuna sirip kuning dapat mencapai berat hingga 200 kilogram. © Harxylen K Purnomo/YKAN

YKAN mendukung pengembangan dan penerapan Strategi Pemanfaatan Tuna dengan data dan kemitraan. Sejak 2019, YKAN mengumpulkan data CODRS dan informasi spasial dan biologis untuk membantu strategi tersebut. 

YKAN mengevaluasi kesiapan pemerintah provinsi dalam implementasi pengelolaan strategi tuna. Hasilnya digunakan oleh KKP untuk menetapkan prioritas, termasuk pembatasan rumpon dan kuota penangkapan. YKAN juga memperkuat tata kelola perikanan tuna dengan informasi teknis dan pemantauan. 

YKAN bersama KKP berkomitmen untuk memperkuat pendataan dan pengelolaan perikanan berbasis sains melalui pengembangan sistem pengumpulan data elektronik. Sistem ini memungkinkan identifikasi spesies hasil tangkapan ikan secara otomatis, sehingga meningkatkan efisiensi nelayan dalam melaporkan kegiatan penangkapan mereka.

Download