Borneo Cacao

Perspektif

Komoditas Kakao Kalimantan: Spesialis Kakao Artisan

Kampung Merasa, Long Lanuk dan Suaran adalah rumah bagi masyarakat adat Dayak yang memulai penanaman kakao di awal tahun 80-an. Sebagian besar pohon kakao ditanam dengan sistem wana tani, berdampingan dengan tanaman lain seperti cabai, terong, dan kacang tanah yang dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Selain berkomitmen dalam melindungi 15.000 ha hutan alam di bawah skema perhutanan sosial, praktik wanatani kakao yang dilakukan masyarakat juga berkontribusi terhadap peningkatan lebih dari 300 ha tutupan hutan.

Para petani kakao di desa-desa tersebut tetap mempertahankan cara penanganan kakao secara tradisional, yaitu biji kakao disortir secara manual dengan tangan, difermentasi dengan baik, dan dikeringkan di bawah sinar matahari alami, sehingga mempertahankan cita rasa khas kakao Kalimantan. Sejak 2019, kelompok tani telah menerapkan Sistem Kontrol Internal (ICS) mereka sendiri untuk memastikan standar praktik pertanian yang baik.

Kualitas yang baik dan praktik berkelanjutan dari para petani kakao telah menjadikan mereka pilihan utama bagi spesialis pengrajin cokelat. Memperkenalkan kakao, serta kearifan masyarakat dan cara tradisional untuk melindungi hutan dan alam mereka kepada dunia menjadi visi masyarakat kampung tersebut.

© YKAN
© YKAN

Dukung atau kenali Coklat Kalimantan melalui:

Maya Patriani: maya.patriani@ykan.or.id