Ragam spesies ikan hasil tangkap nelayan
Keterangan Foto Spesies ikan yang beragam menjadi tantangan dalam melakukan pendataan perikanan. © Harxylen K Purnomo/YKAN

YKAN mengembangkan FishFace, aplikasi AI untuk mendukung pengelolaan dan konservasi perikanan di Indonesia

Perikanan merupakan bagian penting dari budaya masyarakat pesisir Indonesia, dan survei pasar menunjukkan bahwa perikanan Indonesia mencakup lebih dari 873 spesies ikan bertulang dan lebih dari 137 spesies hiu, pari, dan chimaera. Sayangnya, banyak dari perikanan ini dieksploitasi secara berlebihan, sementara Indonesia belum memiliki data yang cukup untuk mengetahui status stok spesies ikan yang diperdagangkan.

Perangkat FishFace
AI fishface
FishFace Terobosan yang memungkinkan nelayan mengidentifikasi dan melacak tangkapan mereka dengan menggunakan teknologi seluler.

YKAN tengah merancang pendekatan baru untuk mengatasi tantangan ini dengan membuat suatu aplikasi perangkat lunak inovatif yang disebut FishFace (Fish Facial Identification Technology), FishFace diharapkan dapat membantu pemerintah dan masyarakat nelayan memahami status ketersediaan stok ikan di wilayah perikanan dan merancang solusi untuk mengelola perikanan ini sehingga bisa bermanfaat untuk manusia dan alam.

FishFace memanfaatkan kekuatan kecerdasan buatan (AI) untuk mencegah kesalahan identifikasi, menyediakan data stok ikan yang reliabel, dan meningkatkan efisiensi waktu dalam proses identifikasi spesies. YKAN telah mengembangkan FishFace 1.0 sejak tahun 2017-2018, FishFace 2.0 (2020-2021), FishFace 3.0 (2023-2024) dan FishFace 4.0 (2024-2025), saat ini FishFace telah berhasil mengidentifikasi lebih dari 10 spesies kakap dan tuna.

Connecting Small-scale Indonesian Fishers Perikanan penting bagi masyarakat pesisir Indonesia, dengan lebih dari 873 spesies ikan bertulang, 78 hiu, 56 pari, dan 3 chimaera. Namun, banyak yang dieksploitasi berlebihan, sementara data stok beberapa spesies ikan masih terbatas.

FishFace diharapkan dapat menjadi inovasi pengumpulan data secara real-time dan menyediakan data yang lebih akurat mengenai status stok ikan dan lokasi nelayan melaut.  Informasi yang didapatkan menjadi baseline untuk mengukur stok perikanan di Indonesia serta menjadi bahan rekomendasi untuk menentukan jenis pengelolaan yang tepat, sehingga meningkatkan upaya pelestarian alam dan keanekaragaman hayati, khususnya bagi sektor perikanan di Indonesia.