Indonesia sebagai negara tropis memiliki hutan yang luas menyebar di berbagai wilayah. Salah satunya di Kalimantan, sebagai pulau terbesar ketiga di dunia. Kalimantan menjadi salah satu prioritas konservasi global karena keanekaragaman hayatinya yang tinggi serta peranannya sebagai paru paru dunia yang berdampak dalam mengatasi perubahan iklim.
Hutan Kalimantan juga merupakan habitat bagi banyak tumbuhan dan satwa liar yang penting secara global. Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia dan berbagai mitra, termasuk masyarakat lokal, berkomitmen terus mendorong upaya pengelolaan hutan yang bertanggung jawab dan pembangunan yang berkelanjutan di wilayah ini.

Bentang Alam Wehea Kelay
Salah satu upaya menjaga menjaga kelestarian hutan adalah dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan didalam kegiatan perlindungan ini. Inisiatif model yang dijalankan YKAN bersama mitra adalah Pengelolaan Kolaboratif habitat orang utan di Bentang Alam Wehea Kelay. Wehea-Kelay merupakan kawasan bentang alam yang menempati sekitar 2 persen atau 532.143 hektare dari total luas hutan Kalimantan.

Bersama multipihak termasuk di antaranya masyarakat hukum adat, YKAN berperan aktif mendampingi masyarakat dalam menjaga ekosistem dan keanekaragaman hayati di wilayah ini. Berbagai penelitian juga dilakukan bersama dengan mitra akademisi dalam menjaga keragaman ini khususnya bagi satwa endemik. Petkuq Mehuwey, kelompok penjaga hutan terbentuk sebagai bagian dari komitmen untuk menjaga hutan Wehea Kelay. Saat ini, delapan pemuda berkomitmen dalam melakukan patroli, mengumpulkan data dan terus melakukan pengawasan pada hutan dan spesies didalamnya.
Aksi Insipratif Warga untuk Perubahan (SIGAP)
Pembangunan hutan, pertanian, dan komoditas mineral merupakan salah satu pendorong deforestasi dari hutan konversi. Yang menggembirakan adalah kawasan yang dikelola masyarakat melalui skema perhutanan sosial menunjukkan tingkat deforestasi yang lebih rendah dibandingkan dengan baseline area tersebut. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya hutan secara lestari merupakan kunci keberlangsungan kehidupan masyarakat.

Melalui strategi Konservasi oleh Masyarakat, YKAN mendorong pelaksanaan pendekatan SIGAP, memastikan masyarakat dapat memiliki akses terhadap sumber daya alam dan hak pengelolaannya, penguatan tata kelola lembaga masyarakat serta mendukung strategi penghidupan yang berkelanjutan. Komitmen Pemerintah menjadi salah satu kunci juga atas keberlangsungan pendekatan ini. Salah satunya ditunjukkan melalui terbitnya Peraturan Daerah tentang SIGAP sebagai pendekatan pendampingan desa di Pemprov Kaltim dan Kabupaten Berau, dan dilaksanakannya Program SIGAP Sejahtera oleh Pemkab Berau.