Seaweed Cultivation
Keterangan Foto Budidaya rumput laut ramah lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah seperti Kupang, Rote-Ndao, dan Sabu Raijua. © YKAN

Perspektif

Pembudi Daya Rumput Laut Mendukung Pelestarian Pesisir Taman Nasional Perairan Laut Sawu

Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bekerja sama erat dengan pemerintah setempat, para pengelola kawasan perairan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan kawasan konservasi perairan dan kapasitas pengelola di Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur. TNP Laut Sawu merupakan kawasan konservasi perairan terluas di Kawasan Segitiga Karang Dunia dengan luas 3.35 juta hektar.

Baca juga: Masyarakat Adat Memajukan Konservasi

Perairan Laut Sawu sangat penting bagi Pembangunan di Provinsi NTT, karena hampir sebagian besar kabupaten/kota di NTT sangat tergantung kepada Laut Sawu. Lebih dari 65% potensi lestari sumber daya ikan di provinsi ini disumbang oleh Laut Sawu (Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/KEPMEN-KP/2014). Selain itu, dengan kondisi perairan dan pesisir yang sehat, NTT merupakan salah satu penghasil rumput laut terbesar di Indonesia.

Keterangan Foto Budi daya rumput laut berkelanjutan di Taman Nasional Perairan Laut Sawu. © YKAN

Melalui program Konservasi Laut, YKAN mendukung upaya-upaya pengelolaan TNP Laut Sawu yang dilakukan pemerintah, dengan turut mempertimbangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat di wilayah ini. Salah satu program strategis yang dilakukan bersama masyarakat dalam beberapa tahun terakhir adalah penguatan kapasitas pembudi daya rumput laut, khususnya di Kupang, Kabupaten Rote-Ndao dan Kabupaten Sabu Raijua. YKAN melibatkan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan pengembangan mata pencaharian ramah lingkungan alternatif, termasuk budi daya rumput laut.  

Melalui proses pendampingan dan penguatan wawasan serta kapasitas individu maupun kelompok, secara bertahap telah ada perubahan perilaku dalam melakukan usaha budi daya rumput laut serta penerapan infrastruktur yang lebih ramah lingkungan. Capaian terkini, yakni pada tahun 2023, tujuh kelompok petani rumput laut di Kabupaten Sabu Raijua dengan total anggota sebanyak 112 orang, telah menerapkan praktik terkait pengelolaan budi daya rumput laut berkelanjutan.

Partisipasi langsung masyarakat dalam pengelolaan suatu kawasan konservasi merupakan modal utama keberhasilan rencana program konservasi perairan jangka panjang.  YKAN berkomitmen untuk terus memastikan keseimbangan alam dan penghidupan, melalui strategi program yang inovatif dan solutif, bagi kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat.