Mangrove
Keterangan Foto Mangrove di Kepulauan Bangka Belitung. © YKAN

Perspektif

Upaya Melestarikan Mangrove Bangka Belitung

Ekosistem mangrove semakin mendapatkan perhatian berbagai pihak. Tak dapat dipungkiri perannya sangat besar bagi keseimbangan alam dan kehidupan manusia secara berabad-abad. Kesadaran publik terhadap pentingnya menjaga dan melindungi ekosistem penting ini semakin meningkat. Oleh karena itu,YKAN dan pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) didukung mitra konservasi, yaitu Yayasan Tahija. memulai program perlindungan dan restorasi mengrove. Program ini mengusung konsep Solusi Iklim Alami dan memastikan masyarakat berperan aktif dalam setiap intervensinya.

Baca juga: Peran Warga Melestarikan Penyu di Sabu Raijua

Untuk memastikan upaya restorasi yang tepat sasaran, YKAN dan Universitas Bangka Belitung melakukan kajian menyeluruh termasuk kajian terhadap kondisi ekologi, potensi ekonomi biru, serta analisis kerentanan iklim masyarakat. Kajian ini dilakukan dalam kurun waktu 2024-2025. Secara garis besar, hasil analisanya menunjukkan luas ekosistem mangrove di Babel mencapai sekitar 66.050 hektare, yang terdiri dari 46.655 hektare di Pulau Bangka dan 19.395 hektare di Pulau Belitung. Namun, aktivitas antropogenik seperti pariwisata, operasional pelabuhan, pertambangan, serta alih fungsi lahan untuk industri, perkebunan, pergudangan, dan permukiman, menimbulkan tekanan signifikan terhadap hutan  mangrove. Dalam kurun 1990-2019, sebanyak 10.265 hektare mangrove hilang meskipun terdapat pertumbuhan mangrove baru seluas 7.474 hektare.

Keterangan Foto Mangrove di Kepulauan Bangka Belitung. © YKAN

Hasil menyeluruh dari kajian tersebut kemudian menjadi salah satu acuan dalam pembahasan dan penyusunan dokumen rencana aksi konservasi (conservation action plan) ekosistem mangrove di Provinsi Babel.

Pada bulan Agustus 2025, YKAN mendukung pemprov dan pemangku kepentingan lainnya dalam menggelar Lokakarya Rencana Aksi Pengelolaan Mangrove yang dilaksanakan di dua lokasi, yaitu di Pangkalpinang dan Tanjungpandan. Kami sangat menghargai semangat dan komitmen pemerintah daerah, masyarakat dan berbagai pihak untuk melestarikan mangrove di wilayah ini.  Diharapkan, rencana aksi pengelolaan mangrove ini akan menjadi pedoman yang berguna bagi seluruh pihak untuk bersinergi menjaga dan melestarikan ekosistem mangrove Bangka Belitung hingga generasi mendatang.