Dengan dukungan hibah dari Cisco Foundation, YKAN memanfaatkan aplikasi perangkat lunak inovatif yang disebut FishFace (Fish Facial Identification Technology) untuk membantu pemerintah dan komunitas nelayan memahami status stok ikan di wilayah perairan tertentu dan merancang solusi untuk mengelola perikanan dengan baik demi alam dan masyarakat.
Baca juga: Laris Manis, Kakao Fermentasi dari Merasa
Bekerja sama dengan N50 Project, Geeks Without Frontiers, dan Intelion, YKAN melakukan uji coba awal untuk menunjukkan bahwa sistem FishFace yang memanfaatkan Artificial Intelligence (AI), dapat mengidentifikasi spesies ikan yang ditangkap dengan akurasi 99%. Dengan perangkat lunak yang secara otomatis mengambil gambar ikan, FishFace dapat merevolusi penelitian dan pengelolaan perikanan di Indonesia dengan pengumpulan data secara real-time dan lebih akurat tentang status stok ikan sekaligus membantu penyusunan peraturan perikanan lokal.
Inisiatif berbasis AI ini tidak hanya meningkatkan keberlanjutan perikanan lokal namun juga menunjukkan potensi transformatif AI dalam memecahkan tantangan lingkungan yang kompleks dan mendukung kehidupan masyarakat. Dengan memanfaatkan teknologi canggih ini, kami membuka jalan bagi masa depan di mana peralatan digital dapat menjaga keanekaragaman hayati bumi dan menjamin kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia.
Baca ini selanjutnya
Pentingnya Restorasi di Tengah Laju Kerusakan Mangrove
Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) mengembangkan analisis multi-temporal mangrove dan tambak untuk mengatasi kerusakan mangrove.
Cinta Tulus Rita Wati pada Maha Taman di Kaki Gunung Kerinci
Rita mengabdi tulus mengelola hutan dan menjaganya tetap lestari, bagi dia hutan merupakan sumber kehidupan serta paling berdampak bagi perempuan.
Urgensi Menjaga Lahan Basah untuk Kehidupan yang Lestari
Besarnya ekosistem lahan basah di Indonesia menjadi aset penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim berbasis alam yang lebih efektif dan berbiaya rendah.